Menjelang
malam ada seorang anak kecil sedang duduk diteras sambil melihat-lihat
pintu gerbang. Anak kecil itu menunggu kedatangan Mamah dan Papah-nya
untuk bisa main denganya. Anak itu tiba-tiba tersenyum dan bangkit dari
duduknya setelah melihat Mamahnya membuka pintu gerbang lalu berkata
pada Mamahnya.
“ Mah, tadi Meli beli ular tangga di sekolah, Meli mau main ular tangga dengan Mamah, Meli sudah latihan pasti Meli menang “. kata anak kecil itu bersemangat.
“ Meli, Mamah sudah cape, kita mainnya besok pagi aja ya sayang”. jawab Mamah-nya sambil merayu.
Dalam hati Meli berkata, “ Besok pagi pasti tidak mungkin , setiap pagi Meli sibuk persiapan pergi ke sekolah dan Mamah sibuk siap-siap kerja “.
“ Sekarang aja Mah..”. jawab Meli meminta.
“ Meli, Mamah cape… ”.
“ Mah, sebentar aja…”
“ Meli !, Mamah cape, seharian Mamah kerja cari uang untuk kamu, sekarang cepat kamu tidur!. “ jawab Mamah-nya keras.
Kemudian Meli masuk kamar tapi dalam hatinya berkata ,“ Meli akan menunggu Papah”.
Tepat jam sebelas malam mobil Papah-nya masuk garasi. Meli bergegas keluar kamar menyambut kedatangan Papah-nya.
“ Meli, kamu belum tidur sayang? “. Papah-nya bertanya.
“ Belum Pah..”
“ Ada apa sayang?
“ Pah, tadi Meli beli ular tangga di sekolah, Meli mau main ular tangga dengan Papah, Meli sudah latihan pasti Meli menang “. Ajak Meli pada papah-nya.
“ Meli, sekarang kan sudah malam, Papah cape sayang.”
“ Pah, sebentar aja..” pinta Meli.
“ Meli….”.
“ Pah…”.
“ Meli ! .“ Papah-nya membentak dan Meli terdiam.
“ Pah, Papah kerja gajinya berapa sih Pah?.” Tanya Meli.
“ Gaji Papah sembilan juta per bulan.” Jawab Papah-nya bangga.
“ Kalau begitu Papah digaji per jam berapa donk?”.
“ Kurang lebih tiga puluh ribu per jam.”
“ Pah, boleh ga Meli pinjam uang sepuluh ribu aja?”.
“ Untuk apa sayang?”. Tanya Papah-nya sambil mengeluarkan uang sepuluh ribuan dari dompet..
“
Enggak Pah, Meli kan cuma punya uang tabungan lima ribu, Meli mau
pinjam uang ke Papah sepuluh ribu aja, biar bisa lima belas ribu.”
“ Terus mau buat apa sayang?” Tanya Papah-nya penasaran.
“ Meli mau bayar Papah lima belas ribu untuk bisa main ular tangga sama Meli, setengah jam saja, boleh ya Pah?....”
Papahnya tersentak kemudian memeluk Meli sambil meneteskan airmatanya dan berkata pelan.
“ Maafkan Papah ya sayang.”
Kadang
kita berpikir mampu membeli kebahagiaan dengan uang, yakinlah yang kita
cari bukan uang tapi kebahagiaan. Sementara kebahagiaan akan kita
dapatkan disaat kita mampu membahagiakan orang-orang yang kita cintai
karena sesungguhnya Allah Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.
Sumber :http://pondoktnur.blogspot.com/2011/01/anakmu-ingin-bermain-denganmu_16.html
Sumber :http://pondoktnur.blogspot.com/2011/01/anakmu-ingin-bermain-denganmu_16.html
0 comments:
Post a Comment